Friday, December 16, 2011

Pelajaran Dari Film Gung Ho

     Ada yang berbeda pada pada kuliah keterampilan interpersonal hari Kamis tanggal 15 Desember 2011. Tidak seperti biasanya kita bermain dan belajar di Plasa Garden SI. Pada hari itu, kami para mahasiswa diajak untuk menonton suatu film di ruang sidang Sistem Informasi. Film yang kami tonton itu berjudul "Gung Ho". Meskipun terasa panas karena AC di ruang sidang mati, para mahasiswa yang menonton terlihat sangat terhibur dan banyak mengambil pelajaran dari film tersebut. Disini saya akan mencoba menjelaskan pelajaran apa saja yang bisa saya dapat berdasarkan sudut pandang saya.

  
      Setelah saya mencari informasi tentang film ini di internet, saya menemukan bahwa ternyata film ini adalah film lawas. Film komedi ini diproduksi di tahun 1996 cukup lama sekali bukan ?. Film ini dibintangi oleh Michael Keaton dan Gedde Watanabe yang masing masing memerankan tokoh Hunt Stevenson dan Oishi Kazuhiro. Menurut saya, mereka memainkan perannya dengan sangat baik dan sangat menjiwai.
  
       Film berawal dengan keberangkatan Hunt ke Jepang untuk mencari investor bagi pabrik mobil di kotanya yaitu Hadleyville yang terancam ditutup. Hunt berusaha agar jangan sampai pabrik tersebut ditutup karena pabrik tersebut merupakan satu satunya sumber penghasilan bagi warga di Hadleyville. Singkat cerita, Hunt berhasil menarik minat Assan Motor yaitu perusahaan mobil asal Jepang untuk berinvestasi di Hadleyville. Assan Motor mengirimkan salah satu pegawainya yaitu Oishi Kazuhiro untuk mengendalikan perusahaan tersebut. Disinilah banyak perselisihan yang terjadi karena adanya perbedaan gaya bekerja antara orang Jepang dengan orang Amerika. Untuk lebih jelasnya tonton aja sendiri ya filmnya dijamin ga bakalan nyesel.
  
     Pelajaran yang saya dapat dari film ini lumayan banyak. Yang pertama adalah saya dapat mempelajari bahwa gaya bekerja atau belajar setiap orang itu berbeda dan kita tidak bisa memaksakan orang lain untuk bisa mengikuti cara bekerja kita. Kemudian pelajaran lain adalah bahwa kebiasaan di suatu tempat itu berbeda dengan di tempat lain. Jika suatu saat kita berpindah maka kitalah yang harus beradaptasi dan mengubah diri kita bukan kita yang mengharapkan lingkungan baru itu merubah dirinya sama seperti lingkungan lama kita. Film ini juga mengajari kita tentang sikap pantang menyerah dalam segala sesuatu dan tetap percaya diri meskipun hal yang kita kerjakan itu hampir mustahil untuk kita selesaikan.  
       
        Ada beberapa perbedaan gaya bekerja antara orang Jepang dan orang Amerika yang ditunjukkan dalam film ini. Orang Jepang adalah orang yang sangat rajin dalam bekerja. Mereka datang lebih pagi dan pulang lebih malam demi pekerjaan dan perusahaan mereka. Mereka juga sangat serius dalam melakukan pekerjaan mereka dan sangat teliti dalam pekerjaannya. Akan tetapi, mereka terlihat seperti terlalu memaksakan pekerjaannya dan tidak peduli terhadap keluarganya. Orang Jepang bisa lebih mementingkan kepentingan perusahaannya dibanding keluarganya. Akibatnya hidupnya tidak bahagia dan sulit mencari kesenangan dalam hidup ini.

     Sebaliknya gaya bekerja orang Amerika adalah santai. Mereka jarang bekerja keras di dalam pekerjaannya dan cenderung ogah ogahan. Pekerjaan yang mereka lakukan juga seadanya saja yang penting asal jadi. Tetapi, orang Amerika masih mau memikirkan kepentinga keluarga mereka. Mereka tidak mau urusan keluarga mereka terhalang hanya karena masalah pekerjaan. Mereka pun bisa tetap hidup bahagia karena ada keluarga yang dekat dengan mereka.
   
     Kita sebagai warga negara Indonesia mungkin bisa membuat gaya bekerja baru dengan mengambil kelebihan dari gaya bekerja orang Jepang dan Amerika tersebut. Dimana di saat waktu bekerja kita benar benar fokus dalam pekerjaan kita. Kita melakukan pekerjaan tersebut dengan ikhlas bukan karena terpaksa. Yang terpenting adalah kita harus memiliki loyalitas di dalam pekerjaan kita tersebut. Kemudian sisihkanlah waktu buat keluarga minimal sehari saja dalam seminggu. Karena keluarga sangatlah penting bagi manusia dan tanpa keluarga hidup kita bisa hancur. Demikian dari saya semoga ulasan tentang film Gung Ho ini bisa bermanfaat.

Sumber gambar: wikipedia.com

No comments:

Post a Comment